Dibahasakan oleh Allh swt “sebagai kawan” mu/kita, nabi mengatakan
41:6: katakanlah : bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besar-lah bagi orang-orang yang mempersekutukan(Nya).
41:7: (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.
Allah membahasakan nabi, dengan “kawan”
53:2 kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.
Teladan yang baik dari rasul
33:21 …… Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik, bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap keridhaan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.
Orang yang berilmu itu apa ?
nabi juga disuruh bertanya, bila tidak mengetahui
(semisal nabi Musa bertanya kepada Chidir/ orang berilmu)
21:7……. Kami tiada mengutus kepadamu ( Muhammad ) , melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.
(semisal nabi Sulaiman bertanya kepada orang berilmu)
27:38……. Berkata Sulaiman:” Hai pembesar-pembesar, siapa diantara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang berserah diri”.
27:40……. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al kitab:” Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singga-sana itu terletak di hadapannya ………
INI antara lain, SEBABNYA, MENGAPA Allah membahasakan Diri-Nya dengan ”Kami”. Apa- bila…. Setiap kali “datang menemui” kamu/kita (untuk mengaruniakan rahmat/petunjuk/ilmu-Nya) ,…. Tidak mungkin, Ia terikat dengan sunnah-Nya (apalagi kita tidak pantas untuk itu, nabi saja tidak). Kelak di surga kita akan memandang-Nya. Janji-Nya tidak pernah meleset. Tapi
Dia memudahkan kamu/kita dengan (mengutus) rasul, kitab-kitab-Nya, guru-guru, orang ber-ilmu, agar kita dapat menggali ilmu-Nya lewat mereka. Itu sebabnya Allah membahasakan Diri-Nya dengan ”Kami”.
Rasul tidak keluar dari Qur’an HADIST/SUNAH dan mengikut nabi-nabi sebelumnya
33:38 ……. Tidak ada satu keberatan pun atas nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunah-Nya pada nabi-nabi yang te-lah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.
69:44 ……. Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama ) Kami ,
69:45 ……. Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.
69:46 ……. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
69:467……. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
Jadi nabi juga berada dalam keadaan seperti kita, bila sesat menerima resiko yang berat (=bahkan lebih, tapi tidak mungkin toh, mereka adalah orang paling taqwa).
Penyakit dalam dada orang yang dengki Al Qur’an, dan dengki Rasul
02:10 ……. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi me-reka siksa yang pedih.
02:91 ……. Dan bila dikatakan kepada mereka :” Berimanlah kepada Al Qur’an yang diturunkan Allah” maka mereka berkata:” Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami”. Dan mereka kafir kepada Al Qur’an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur’an itu adalah (Kitab) yang haq; yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah :” Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang beri-man ?”
02:213 ……. Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi perngatan, dan Allah menu-runkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia ten-tang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-kete-rangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang –orang yang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
02:136 ……. Katakanlah (hai orang-orang mu’min):” Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan ke-pada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”.
Wassalam mu alaikum warahmatullah wabaro kaatuh.
Untuk putraku Patria Paragon, sahabatku Didiet Hariyanto, P Goen – Pesantren Akhlaqul Kharimah, Madiun.
Surabaya Des 2014. MBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar