Nikmat (dari Allah)
Sesungguhnya kenikmatan itu luas sekali artinya, adalah bagian dari hidup yang dapat kita jangkau dengan fikiran (kebijakan) kita sebagai berikut:
Dalam kehidupan sehari-hari, yang kita alami apapun itu, asal di(kita) rasa enak atau nyaman, kita katakan/ putuskan bahwa itu nikmat. Dan memang itulah yang kita dapat sebagai pengalaman hidup (belajar) , dari didikan orang tua ataupun sekolah dan menjadi pandangan hidup/ cara berpikir kita, selanjutnya. Kita dapat menyelami/ ambil contoh sebagai berikut (dalam Qur’an) :
02:47 ……. Hai Bani Isral, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat = selalu diampuni dosa dan kedurhakaannya yang sering mereka ingkarkan terhadap Allah.
02:151 …….Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepadamu dan men-sucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah , serta mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. = dilahirkan nabi-nabi yang agung, diantara mereka, yang selalu membimbing mereka ke jalan yang dikehendaki Allah.
02:152 ……Karena itu , ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan jangan-lah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. = mengingat Allah.mensyukuri nikmat-Nya
02:211…….Tanyakanlah kepada Bani Israil :” Berapa banyaknya tanda-tanda (kebenaran) yang nya-ta, yang telah Kami berikan kepada mereka”. dan barang siapa yang menukar nikmat Allah sesudah datang nikmat itu kepadanya, maka sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nya.
03:103…….Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu ber-cerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh -musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara ; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. = tidak saling bermusuhan (yang menyebabkan kekacauan dalam negara) , tiap warga saling menyayangi seperti saudara sendiri.
03:171…….Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. = perasaan hati selalu gembira karena selalu diperhatikan Allah
03:174…….Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah.Dan Allah mempunyai karunia yang besar. = mereka tidak mendapat bencana apapun.(Allah ridha kepada mereka).
Nah nyata benar kan ? nikmat bukan semata-mata enaknya makanan atau minuman, tapi semua keadaan yang mempengaruhi perasaan kita, karena keadaan yang baik, yang menyenangkan kita.
76:20…….Dan apabila kamu melihat disana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.
Jangan lupa daratan!!! = Melakukan semua yang disenangi tanpa batas, sesuka hati,dikiranya aman terus, dan berlangsung selamanya.
Sedangkan terhadap yang demikian itu, banyak terjadi dihadapan pandangan kita, kita tidak boleh mengirikannya. Tetapi hendaknya tetap berlaku tertib, sebagai jalan hidup/ contoh yang dijalani orang yang beriman, tidak berasa sedih (tidak nyaman ). Maka kamu/ kita diperintahkan berlaku sabar.
10:109…. Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya. = Sebab selama di bumi ini, segalanya ditetapkan selalu berbatas, ada ukurannya. Apakah itu umur, kesedihan, kegembiraan, kekayaan, kemarahan, tangisan, kesengsaraan, termasuk kenikmatan., Apa-pun !!!!
55:07.…Allah telah meninggikan langit dan meletakkan neraca (keadilan).
55:08….Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.
55:09….Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.
55:53….Maka,nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?
10:23…….Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu. Lalu Kami kabarkan apa yang telah kamu kerjakan. = Itulah peringatan dan nasehat, untuk mu (KITA), bahwa manakala telah selamat, nyaman, terasa kea-daan kehidupan, (kita /manusia), berbuat keburukan. Lalai bahwa bencana/ ketidak nikmatan, sewaktu -waktu dapat menimpa.
Jangan iri !!!
15:88…….Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan jangan-lah kamu bersedih hati terhadap mereka, dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang ber-iman.
55:45….Maka,nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ? = Hanya kelak di surga, kenikmatan yang Allah berikan itu, tidak akan pernah berakhir !!!
98:08……Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya selama-lamanya Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya .
55:49….Maka,nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?
Wassalam mu alaikum warahmatullah wabaro kaatuh.
Untuk putraku Patria Paragon, sahabatku Didiet Hariyanto, P Goen – Pesantren Akhlaqul Kharimah, Madiun.
Surabaya April 2015. MBU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar