Lagi Membaca/ Belajar Al Qur’an


Lama rasanya tidak menulis, menuangkan, apa yang sebetulnya disumbangkan dari fikiran ini, (mudah-mudahan) bermanfaat untuk orang lain /sesama. Dan tentu saja tidak mendatangkan murka Allah.

Sering kita menerima nasehat atau pemberitahuan dari orang-orang tertentu, bahwa belajar sendirian itu TIDAK BAIK akibatnya, bisa tersesat. Sehingga kesan yang diterima, belajar sendiri itu TIDAK BENAR. Harus dengan guru. Menunggu guru yang lebih tahu. Sehingga tidak sedikit yang perlu guru “menunggu guru” atau dalam pencarian guru yang belum ada/ datang itu , dia TAKUT belajar sendiri pada hal keinginan untuk belajar itu benar-benar ingin menjadi baik. (Lebih baik dari keadaan sebelumnya). Terlebih-lebih bila yang hendak dipelajari itu Kitab Qur’an.

Jadi, jika belum ada guru atau dalam keadaan khusus/ tertentu terpaksa harus membuka atau belajar sendiri, apakah tidak boleh ? Dan pasti tersesat ?


Saya yakin, tidak demikian. Karena Allah mencintai umatNya, jangan lagi yang mempunyai niat untuk bersimpuh , bersyukur dan beribadat kepadaNya. MENCARI TUHANNYA, agar dekat dan mencari perlin-dungan kepadaNYA. Sedangkan yang tersesat saja akan diampuni dosanya.
    
Maka marilah terus belajar, memahami, mengamalkannya dan mensyiarkan apa yang tersurat dan tersirat dalam Al Qur’an. Dan Allah swt insya Allah akan mendatangkan guru kepadamu (kita) agar bela-jar dengan lebih baik dan lancar. Jadi, marilah membuang anggapan yang memberi kesan perasaan, kalau belajar sendiri (karena segala keterbatasan, yang sedang dialami) itu salah.

Ingatlah apa yang pernah saya sampaikan pada tulisan-tulisan terdahulu ….
QS 75:16 Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya.
QS 75:17 Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya  (di dadamu) dan (membuatmu pandai ) membacanya.
QS 75:18 Apabila Kami telah selesai membacakannya , maka ikutilah bacaannya itu.
QS 75:19 Kemudian, sesungguhnya atas  tanggungan Kamilah penjelasannya.

Allah membahasakan Diri-Nya dengan Kami. Kami berarti banyak/ lebih dari satu. Maksudnya adalah di zaman ini, tidak mungkin Dia menurunkan petunjuk langsung seperti ketika di zaman Nabi Musa, berkata-kata langsung kepada Nabi Musa. Tetapi, hamba-hambaNya yang mulia, suci, alim-ulama yang ada itulah untuk mengajar atau menyam-paikan firman-Nya kepada umat yang kemudian termasuk kita.

Guru, adalah bersifat umum. Karena Qur’an dipermudah dan tidak membuat susah.
QS 54:17 Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan untuk pelajaran, maka adakah orang yang meng-ambil pelajaran ?

Sungguh indah dan lembut ajakan Allah swt, jangan takut, Dia sendiri yang menjamin kamu/ kita bisa membacanya, memahaminya, dan menjalankannya = mengikuti perintahNya.

QS 54:22 Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan untuk pelajaran, maka adakah orang yang meng-ambil pelajaran ?
QS 54:22 Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan untuk pelajaran, maka adakah orang yang meng-ambil pelajaran ?
QS 54:32 Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan untuk pelajaran, maka adakah orang yang meng-ambil pelajaran ?

Qur’an itu tidak susah/ sulit/ sukar
QS 20:02 Kami tidak menurunkan Al Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah.
Marilah kita sambut firmanNya, dengan iman, bukan dengan takut ! Dia itu kasih.

QS 62:02 Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul diantara mereka , yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka , mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah) . Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Jadi/ Bahkan standard Qur’an itu minimum buat orang buta huruf juga, Alangkah mulianya ! menakjubkan ! salah satu keajaiban/ mukjizat Qur’an !!! Subkhanallah…….
QS 62:03 dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan denganmereka. Dan Dialah YangMaha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Dengan sederhana, bila kita runtut, guru kita itu Tuhan sendiri, Allahu Akbar. Fahamilah dengan hati, dengan iman, …… ayat QS 75:16,17,18,19.
      
Ada kebiasaan saya yang mungkin membawa kesenangan dan kenikmatan hati, tiap pagi sebelum berangkat bertugas atau mengerjakan sesuatu, kuperlukan membaca Qur’an, rata-rata 2 ayat (dari suatu surat ). Kebiasaan itu saya lakukan, sejak muda atau mulai dewasa. Jadi “khatam”nya gak terasa, sudah beberapa kali. Dan membacanya, dengan merenungi  ARTINYA/ TERJEMAHANNYA  disamping huruf arabnya. Kemudian hari, timbul keinginan menulis berupa Curahan fikiranku, yang sekarang ke 45 ini. Dan pemahaman yang sedikit inipun, berkat ikut mengaji kesana dan kesini, mendengarkan ceramah, bergaul atau tukar fikiran dengan kawan atau guru.

Alkhamdulillahi robbil alamien. Terima kasih, kepada semua orang/pribadi yang sudi berbagi dan membantu membangun pemahaman saya tentang Qur’an sejauh ini.
       
Jadi, kesimpulannya dengan niat belajar (Al Qur’an), iman kepada Allah (menanggapi / menyambut undanganNya) dimulai dengan membaca ta’awudz, Bismillahir rokhmanir rokhim……….. mari terus belajar. Where there’s a will, there’s away , kata orang pandai. Amien.

Untuk putraku Patria Paragon, sahabatku Didiet Hariyanto, P Goen – Pesantren Akhlaqul Kharimah, Madiun.
Surabaya Nopember-2015. MBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar