Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita dengar atau lihat, orang tua “memarahi” anaknya, karena MAKAN MELULU. Atau dalam pameo, disuarakan atau dinasehatkan : jangan makan melulu, sampai LUPA KEWAJIBAN”. Maksudnya, orang hidup memang harus makan, tapi jangan malas bekerja.
Sampai dalam renungan saya, makan itu memang begitu penting. Bukankah, walaupun makan , tapi kejadian KURANG GIZI, akan berakibat fatal. Atau terkena penyakit yang tak tersembuhkan ? (malnutrition). Dan bagi yang suka makan, jangan kewatir KARENA SETELAH MATIPUN, makan tetap jadi acara yang tak kan berhenti.
Bahkan kalau di bumi (selama hidup) kita tak bekerja, tak kan dapat makan. Tapi di surga, TIDAK PERLU BEKERJA. Dan menikmati hidangan yang indah, tertib, tenteram, MAHA ENAK.tapi semua itu tergantung kepada HASIL PERBUATAN KITA, selama hidup di dunia.
Perhatikanlah ayat berikut ini,
80:23…….. Sekali-kali jangan (begitu). Dia (manusia itu) belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.
56:24 ………..sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.
28 ………..(mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri
29 ………..dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)
31…………dan air yang mengalir terus-menerus
32…………dan buah-buahan yang banyak
33…………yang tidak berhenti berbuah, dan tidak terlarang mmengambilnya
80:24……… Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
80:28…….. dan anggur dan sayur-sayuran
:29……… dan zaitun dan pohon kurma
:30……… dan kebun-kebun (yang) rindang
:31……… dan buah-buahan serta rerumputan
:32……… (semua itu) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu
Semua kesenangan di bumi ini, masih akan dilanjutkan DI SURGA di alam sesudah di bumi.!!!
Perhatikan
83:22 ………Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh)
kenikmatan
:23 ……….mereka (duduk) diatas dipan-dipan melepas pandangan
:24 ……….Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan
:25……….Mereka diberi minum dari khamer murni (yang tidak memabukkan) yang tempatnya (masih) dilak ( disegel)
:26………..lsknya dari kasturi. Untuk yang demikian itu, hendaknya orang berlomba-lomba.
:27………..Dan campurannya dari tasnim
:28……….(yaitu) mata air diminum yang oleh mereka yang dekat kepada Allah
85:11…. ….Sungguh orang yang mengerjakan kebajikan , mereka akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai itulah kemenangan yang agung.
Dan sampai kapanpun, semua itu akan hanya diperoleh bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh
Perhatikan ini :
84:20……….mengapa mereka tidak mau beriman ?
:21……….dan apabila Al Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak (mau) bersujud
:22……….bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya)
:23……….dan Allah lebih mengetahui yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka)
83:29…….sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah mereka yang dahulu mentertawakan orang-orang yang beriman.
65:3…………dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. ..
Kesimpulannya :
BAGI YANG SUKA ATAU SELALU MAKAN, JANGAN KEWATIR, KELAK KITA AKAN MAKAN TANPA BEKERJA SEBAGAI KENIKMATAN TIADA AKHIR.
Bukan tulisan ini mengedepankan, bahwa makan PALING PENTING, tapi sebagai salah satu ritual dalam hidup manusia, di surga pun, kita tak kan pernah kesulitan mendapatkan makanan. Kira-kira, Bapa-Ibu kita, Adam dan Hawa dulu sudah pernah mengalaminya……….bagaimana kita kelak ?
Surabaya April 2016. MBU
Untuk putraku Patria Paragon, sahabatku Didiet Hariyanto, P Goen – Pesantren Akhlaqul Kharimah, Madiun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar